REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Jalur pendakian ke kawasan Gunung Muria Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dari lokasi objek wisata rejenu untuk sementara ditutup menyusul terjadinya kebakaran hutan di kawasan pegunungan tersebut.
"Karena kebakaran hutan di Gunung Muria blok 45 Petung Lestari Argowiloso baru saja bisa dipadamkan, maka untuk sementara jalur pendakian ditutup. Jangan sampai kasus serupa terulang karena banyak pihak yang direpotkan," kata Kepala Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus, Jumat.
Hal itu, lanjut dia, merupakan usulan ketika pada hari Kamis (1/10) kembali menuju lokasi bekas terjadinya kebakaran bersama TNI, Polisi dan Perum Perhutani.
Akhirnya, kata dia, untuk sementara dibuatkan tulisan terkait penutupan jalur pendakian melalui objek wisata Rejenu turut Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus.
Nantinya, kata dia, akan dibuatkan spanduk berukuran besar sehingga mudah dibaca.
Penutupan tersebut, lanjut dia, sampai batas waktu yang belum ditentukan, mengingat proses pemulihan lahan bekas terjadinya kebakaran juga butuh waktu lama.
"Kalaupun nantinya hendak dibuka kembali, tentunya perlu disiapkan posko pendakian agar setiap pendaki melapor terlebih dahulu sehingga pemantauannya lebih mudah," ujarnya.
Selama ini, lanjut dia, kesulitan memantau pendaki gunung karena tidak adanya pos pendaki gunung sehingga pendaki yang bisa dipantau dari pihak yang memang melaporkan ke pemerintah desa, seperti dari STAIN maupun UMK.
Objek wisata Rejenu memang menjadi pilihan utama para pendaki untuk menapaki jalur pendakian ke puncak argopiloso mapun argo jembangan, dibanding daerah lain mengingat jaraknya diperkirakan hanya 2 kilometer dengan waktu tempuh dengan jalan kaki tanpa istirahat kurang dari dua jam.
Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kudus kebakaran yang terjadi sejak Minggu (27/9) malam akhirnya Rabu (30/9) bisa dipadamkan.
Berdasarkan hasil perhitungan petugas dari Perum Perhutani luas lahan yang terbakar mencapai 4,5 hektare.
Terkait penyebab terjadinya kebakaran, masih simpang siur karena ada yang menyebutkan karena akibat puntung rokok yang dibuang oleh pendaki dan ada pula yang menganggap karena api unggun yang dibuat oleh pendaki gunung dan saat ditinggal belum dipadamkan seluruhnya.