Sabtu 03 Oct 2015 01:04 WIB

PPP Belum Bisa Klarifikasi Soal Penganiayaan Pembantu ke Ivan Haz

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuzy.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil muktamar Surabaya, Muhammad Romahurmuzy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PPP hasil muktamar Surabaya Romahurmuziy mengaku belum mengetahui kebenaran kabar anggota Komisi IV DPR Fanny Safriansyah atau Ivan Haz yang diduga menganiaya pembantu rumah tangga.

Ivan Haz merupakan putra dari Wakil Presiden kesembilan Hamzah Haz yang juga politikus senior partai berlambang Kabah itu. Pria yang akrab disapa Romi itu pun telah memerintahkan fraksi PPP di DPR untuk memanggil Ivan untuk dimintai keterangan.

"Saya sudah minta teman-teman fraksi klarifikasi. Belum bisa dihubungi (Ivan)," katanya saat dihubungi, Jumat (2/10).

Sementara itu, Ketua Fraksi PPP di DPR kubu Romi, Hasrul Azwar mengatakan akan mencari tahu kebenaran kabar yang menyebutkan anggotanya terlibat. Ivan diketahui merupakan anggota Komisi IV dari Fraksi PPP.

"Saya belum tahu informasinya, tapi Senin (5/10), saya akan ketemu dia, saya mau tahu persoalannya," ujarnya.

Juru bicara PPP kubu Romi, Arsul Sani mengatakan, fraksi PPP DPR tidak akan melindungi anggotanya jika memang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Ia pun mempersilakan aparat penegak hukum untuk memproses anggota tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Sikap dasar Fraksi PPP adalah mempersilakan siapapun anggota Fraksi PPP yang disangka melakukan suatu tindak pidana untuk bisa diproses hukum secara adil dan transparan," ujarnya.

Anggota Komisi III DPR itu mengaku pihaknya belum melakukan klarifikasi kepada Ivan karena baru mendapatkan informasi tersebut. Ia pun malah bertanya balik mengenai karakter Ivan.

"Memang orangnya gimana sih? Temperamental nggak? Jangan-jangan pembantunya yang buat-buat," ucapnya.

Arsul mengaku tidak begitu mengenal Ivan. "Di lingkungan Fraksi PPP, Ivan jarang aktif, saya sendiri tidak akrab, jadi susah juga menilai," kata Arsul.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement