Sabtu 03 Oct 2015 06:05 WIB
Pesawat Aviastar Hilang

Kemenhub Berlakukan Larangan Sementara Seluruh Penerbangan Perintis

Rep: C20/ Red: Bayu Hermawan
Humas Angkasa Pura I mencatat data pesawat Aviastar yang hilang kontak di Crisis Center Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10).  (Antara//Sahrul Manda Tikupadang)
Humas Angkasa Pura I mencatat data pesawat Aviastar yang hilang kontak di Crisis Center Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10). (Antara//Sahrul Manda Tikupadang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memberlakukan larangan sementara seluruh penerbangan perintis di Indonesia.

Hal itu menyusul peristiwa hilangnya pesawat perintis milik Maskapai Aviastar Mandiri bernomor penerbangan MV 7503 rute Masamba-Makassar pada Jumat (2/10).

"Dalam seminggu ke depan, kita enggak mengizinkan pesawat sejenis untuk beroperasi. Kita akan lakukan pengecekan," kata Staff Khusus Kemenhub, Hadi Mustofa Djuraid di Kemenhub, Jakarta Pusat, Sabtu (3/10).

Ia mengatakan pengecekan itu merupakan bagian dari langkah preventif yang dilakukan untuk mengetahui apakah pesawat tersebut masih layak beroperasi atau tidak.

"Ini instruksi langsung dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sebagai langkah preventif. Kita lakukan pengecekan secara menyeluruh sebelum pesawat tersebut dikatakan layak beroperasi," ujarnya.

Hadi mengatakan bila pengecekan membuahkan hasil yang masih dianggap baik dan layak, maka pesawat jenis perintis diperbolehkan untuk terbang kembali.

"Kita hanya cek ulang saja, kalau layak boleh terbang," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement