Sabtu 03 Oct 2015 21:06 WIB
Aviastar Hilang

TNI Shalat Istighosah untuk Penumpang Aviastar

Red: Ilham
Tim SAR melakukan persiapan saat akan melakukan pencarian pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/10).
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Tim SAR melakukan persiapan saat akan melakukan pencarian pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang hilang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gabungan TNI Angkatan Darat, Udara, Laut (AD/AU/AL) menggelar shalat Istighasah atau meminta pertolongan kepada Allah SWT terkait dengan hilangnya pesawat Aviastar di kawasan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10).

"Shalat Istighosah digelar untuk keselamatan kita semua dan tentunya para penumpang pesawat Aviastar yang hilang kontak di Masamba," ujar Kepala Staf Kodam VII Wirabuana Brigjen TNI Kurnia Dewantara di Makassar, Sabtu (3/10).

Selain Kasdam VII Wirabuana, turut dalam shalat Kepala Staf Koopsau Marsekal Pertama (Marsma) TNI Dony Ermawan, Asisten Personalia Lantamal VI Kolonel (Mar) Amin Budi Cahyono serta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Makassar KH Zain Irwanto.

Shalat Istighasah yang digelar di Masjid terapung Amirul Mukminin, Pantai Losari Makassar itu dilaksanakan sebelum geladi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-70.

Tujuan slalat ini untuk mendoakan para korban pesawat Aviastar yang dinyatakan hilang kontak sejak Jumat, (2/10). Kasdam berharap semuanya bisa ditemukan secepat mungkin.

Shalat istighosah juga untuk meminta perlindungan Allah SWT untuk melancarkan kegiatan HUT ke-70 TNI agar bisa berjalan lancar, aman dan tertib. Dengan shalat bersama seluruh jajaran TNI, Polri dan PNS serta masyarakat, diharapkan tercipta soliditas antara seluruh kesatuan baik TNI maupun Polri di mana tujuannya hanya untuk pengabdian kepada negara dan bangsa.

Sebelumnya pesawat Twin Otter milik Aviastar dengan nomor penerbangan MV 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/2015).

Adapun jumlah penumpang sebanyak tujuh orang yang terdiri dari lima orang dewasa dan dua orang bayi. Mereka adalah Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, Muh Natsir, Afif (bayi), Raya (balita). Selain itu ada tiga kru pesawat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement