Sabtu 03 Oct 2015 22:58 WIB

Kritik Jokowi, Gubernur BI Dinilai tak Etis

Red: Ilham
Menteri Keuangan Agus Martowardoyo
Menteri Keuangan Agus Martowardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Mukhammad Misbakhun menilai pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo yang mengritik Presiden Joko Widodo soal kemungkinan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak pantas.

"Gubernur BI tidak pantas memberikan komentar seperti itu. Ini sudah melampaui batas," kata Mukhammad Misbakhun di Jakarta, Sabtu (3/10).

Misbakhun mengatakan, hal itu menanggapi pernyataan Gubernur BI, Agus Martowardojo yang meminta Presiden Joko Widodo tidak mencari popularitas dengan mengusulkan penurunan harga BBM. Menurut Misbakhun, pernyataan yang mengritik presiden atau pemerintah bukan porsi Gubernur Bank Indonesia, tapi politisi. "Politisi pun itu politisi yang oposisi," katanya.

Sebelumnya, pada rapat terbatas di kantor presiden di Jakarta, Kamis (1/10), Presiden Joko Widodo meminta agar Pertamina menghitung lagi, apakah masih mungkin harga BBM jenis premium diturunkan lagi meskipun hanya sedikit.

Menanggapi itu, Agus Martowardojo mengatakan agar usulan penurunan harga BBM jangan hanya mencari popularitas, tapi mempertimbangkan aturan yang sudah ada. Ususlan penurunan BBM harus mempertimbangkan akuntabilitas dan kondisi sebenarnya.

"Kalau mau direview harus lakukan dengan disiplin, enam bulan direview, setelah itu baru diputuskan. Kalau perlu naik ya naik, kalau perlu turun ya turun," kata Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat (2/10).

Menurut Misbakhun, pernyataan Agus Martowardojo itu kurang etis, karena kebijakan soal naik atau turunnya harga BBM merupakan kewenangan presiden yang secara politik adalah pimpinan negara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement