REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Wilda Kalimantan Habib Aboe Bakar Al Habsyi menyatakan partai politiknya menginginkan berada di papan atas dalam perpolitikan di Indonesia pada masa mendatang.
Habib Aboe menyatakan itu dengan didampingi Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai politik (parpol) tersebut Taufik Ridho, usai Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-4 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Sabtu (3/10).
"Keinginan untuk berada di papan atas itu merupakan tekad Musyawarah Nasional (Munas) PKS beberapa waktu lalu. Tapi minimal mengembalikan pada posisi semula seperti hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2009," katanya.
Anggota DPR tiga periode dari PKS itu mengaku kekalahan parpolnya pada Pemilu legislatif (Pileg) tahun 2014 seperti di Kalsel yang menjadi daerah pemilihan (dapil) dia. "Namun kekalahan tahun 2014 akan menjadi pemicu agar pada Pemilu 2019 PKS kembali bangkit dengan harapan bisa berada di papan atas," lanjutnya didampingi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Kalsel periode 2015-2020 Ja'far.
"Pada Pemilu mendatang minimal PKS bisa menebus kekalahan tahun 2014 sehingga terjadi penurunan dalam menempatkan kader dalam lembaga perwakilan rakyat," demikian Habib Aboe Bakar.
Di Kalsel keberadaan orang-orang PKS pada DPRD tingkat provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut sejak Pemilu 1999 hingga 2009 terus mengalami kenaikan, namun 2014 mengalami penurunan.
Semula atau hasil Pemilu 1999 yang ketika itu masih bernama Partai Keadilan (PK), baru menempatkan seorang kader di DPRD Kalsel. Kemudian hasil Pemilu 2004, PKS bisa menempatkan enam kader di DPRD Kalsel dan menjadi tujuh orang hasil Pemilu 2009, sehingga selama dua periode tersebut dapat pula meraih posisi pimpinan lembaga legislatif itu.
Hasil Pemilu 2014, PKS hanya bisa mempertahankan lima kader di DPRD Kalsel, sehingga tidak dapat lagi jatah dari empat posisi pimpinan lembaga legislatif tersebut. Sementara Muswil ke-4 PKS yang berlangsung di Hotel D'Global Banjarmasin itu sepakati menetapkan Ja'far, mantan Ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel sebagai Ketua DPW menggantikan Ibnu Sina.
Sedangkan Ibnu Sina mencalon Wali Kota Banjarmasin pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2015 berpasangan dengan Hermansyah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).