Ahad 04 Oct 2015 09:12 WIB
Salim Kancil

Kades Pembunuh Salim Kancil Juga Seorang Bandar Togel

Rep: Andi Nuroni/ Red: Didi Purwadi
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam solidaritas Surabaya untuk Salim Kancil melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/10).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Pegiat lingkungan yang tergabung dalam solidaritas Surabaya untuk Salim Kancil melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim Kancil di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Tersangka pembunuhan Salim Kancil, Kepala Desa Selok Awar-Awar Hariyono, rupanya juga seorang bandar togel. Kesaksian disampaikan salah seorang kerabat sang Kades, yang juga mengaku tidak simpatik terhadap kesewenang-wenangan sang Kades.

“Dulu sebelum jadi kades, dia, ya bandar togel. Dia buka langsung di rumahnya. Habis jadi kades, dia serahkan bisnisnya ke orang namanya Mat sama Eko. Sampai terakhir sebelum kejadian, saya dengar masih jalan (bisnis togelnya),” ujar sumber tersebut kepada Republika.co.id, Sabtu (3/10).

Sebelumnya, seorang warga Selok Awar-Awar juga menyebut, sebelum menjadi kepala desa, Hariyono seorang penadah motor curian. Cerita tersebut diperoleh Republika.co.id dari seorang warga yang pernah bekerja dengan Hariyono.

“Dulu, ya kerjanya dagang motor blongan (bodong). Dulu orang enggak punya dia. Kerjanya bisnis sepeda blongan yang enggak ada surat-suratnya,” ujar sumber yang enggan menyebutkan namanya itu, Rabu (29/9).  

Menurut si sumber, ia bekerja dengan Hariyono kurang lebih tiga bulan sekitar tahun 2002. “Tidurnya dulu kita di Dukuh Pakis, kadang kita ke  Pasirian. Biasanya ada orang yang anter motor (bodong),” kata dia.

Motor bodong itu, menurut si sumber, dijual Hariyono dengan selisih keuntungan Rp 200 hingga Rp 300 ribu. “Tapi saya berhenti, karena takut,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement