REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat AS mengatakan, penyelidikan juga akan diarahkan pada peran penting pesawat AS jenis Hercules C-130 yang mampu membidik sasaran tank dan daratan dengan kekuatan senjata yang besar.
Penyelidikan itu terkait pengeboman mematikan di rumah sakit di kota Kunduz, Afganistan.
Komandan pasukan NATO di Afganistan yang membawahi 13.000 pasukan AS dan sekutunya Jenderal John Campbell memerintahkan seorang jenderal di Kunduz melakukan penyelidikan.
Menurut pejabat itu, pesawat C-130 melancarkan tembakan untuk melindungi pasukan khusus AS yang ditugaskan mendampingi pelatihan pasukan khusus Afganistan di Kunduz.
"Dalam konteks dengan misinya, mereka mendapat tembakan dari Taliban dari sudut berbeda, kemudian C-130 menembak balik. Untuk saat ini kami belum tahu kejadian sebenarnya," pejabat itu menambahkan, Ahad (4/10).
Dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter mengatakan penyelidikan penuh akan dilakukan terhadap kasus yang menyedihkan ini dengan berkoordinasi bersama pemerintah Afganistan.
Carter menambahkan AS akan melanjutkan tugas bersama mitra Afganistan untuk mencoba mengakhiri kekerasan di sekitar Kunduz.
Serangan Sabtu dini hari itu membuat gedung rumah sakit terkurung api dan foto-foto yang diunggah pegawai MSF menunjukkan orang-orang yang terguncang.