Ahad 04 Oct 2015 13:57 WIB

Masjid Muhammad VI Coquimbo Hilangkan Prasangka Negatif

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Muhammad VI
Foto: Digitaljournal
Masjid Muhammad VI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal didirikan, bangunan Masjid Muhammad VI ini bertujuan sebagai pusat dialog peradaban yang menghubungkan masyarakat Kota Coquimbo dengan budaya Islam, khususnya kebudayaan Maroko. Karena itu, Masjid Muhammad VI Coquimbo selain berfungsi sebagai tempat shalat dan ibadah umat Islam, juga berfungsi sebagai pusat aktivitas sosial serta kerja sama antarbudaya.

Misi utama dari Masjid Muhammad VI ini adalah mempromosikan dan memberikan pemahaman nilai-nilai antara agama dan peradaban, terutama antara Maroko dan Cile. Pada Jumat, masjid ini dapat menampung lebih dari 100 jamaah, sedangkan untuk kegiatan kerja sama kebudayaan bagian lain dari ruang shalat masjid mampu menampung lebih dari itu.

Beberapa ruangan di luar tempat shalat memang diperuntukkan sebagai pusat kegiatan dan diskusi yang terbuka untuk umum. Termasuk sebuah museum dan perpustakaan khusus dengan teks dari berbagai bahasa, mulai dari bahasa Spanyol, Arab, hingga Inggris. Kegiatan dialog antarperadaban ini terlihat ketika secara rutin masjid ini mengadakan kegiatan dalam beberapa acara konferensi mengundang para profesor sejarah Islam di Amerika Latin dari universitas Maroko dan Cile.

Dari sinilah pemahaman Islam yang benar disampaikan guna menghilangkan prasangka dan stigma negatif terhadap ajaran dan budaya Islam. Dari sini pula berbagai buku keislaman bagi masyarakat Cile telah diterbitkan dan dipasarkan sebagai jembatan komunikasi antarkomunitas.

Dakwah

Islam merupakan agama yang cukup diterima secara baik di Cile. Sebagai negara yang erat kaitannya dengan budaya Spanyol di Amerika Latin, Cile telah mengenal Islam secara baik. Istilah mezquita merupakan sebutan bagi masjid dalam bahasa Spanyol yang juga digunakan di Cile. Negara yang berada di bagian barat bawah kawasan Amerika Latin ini memberikan kebebasan secara baik bagi umat Islam untuk menjalankan keyakinannya.

Walaupun, jumlah umat Islam di negara mantan diktator Augusto Pinochet ini hanya kurang dari satu persen dari total penduduknya yang berjumlah 16 juta jiwa pada 2012. Katolik merupakan agama dominan di negara ini dengan hampir 67 persen dianut dari seluruh populasi di Cile, sedangkan Protestan dianut 15 persen populasi. Sebagian besar penganut Islam di Cile merupakan para imigran Arab dari kawasan Timur Tengah dan imigran dari Asia Selatan.

Namun, diketahui telah banyak penduduk asli Cile yang mengenal secara baik Islam dan memantapkan diri sebagai Muslim. Sayangnya, hingga kini umat Islam di Cile tidak banyak memiliki pilihan masjid yang representatif untuk menjalankan ibadah. Diketahui hanya tiga masjid yang dianggap cukup baik yang terletak di Santiago, Iquique, dan Coquimbo yang juga dikenal sebagai Masjid Muhammad VI dan Pusat Kebudayaan Islam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement