REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempersiapkan pengiriman 150 ribu pasukan ke Suriah dalam upaya menghapus ISIS di sana. Putin dilaporkan memasang misi militer ini untuk mengambil kendali Raqqa dari kubu ISIS.
ISIS mengklaim Raqqa sebagai ibu kota Suriah dan dijaga lima ribu militan.
Seorang sumber mengungkapkan, Rusia ingin menyapu bagian barat Suriah untuk mengambil Raqqa dan semua sumber daya minyak dan gas di sekitar Palmyra.
"Ini menjadi perlombaan cepat untuk Raqqa, untuk mengamankan ladang minyak yang mereka butuhkan guna membersihkan wilayah pemberontak," katanya dikutip dari Sunday Express, Ahad (4/10).
Ladang minyak merupakan modal penting ISIS untuk melakukan semua aksinya. Kabar mengenai penambahan pasukan militer datang sehari setelah jet Rusia melenyapkan sembilan pos ISIS dalam kurun waktu 24 jam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan selama 24 jam terakhir jet tempur Sukhoi Su-34 dan Su-24M telah melakukan 20 serangan tiba-tiba dan menghancurkan sembilan instalasi ISIS.
Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah menghancurkan pos komando, toko senjata dan produk minyak juga tempat pembuat bom.