Ahad 04 Oct 2015 20:34 WIB

Upaya PALYJA Kurangi Dampak Kemarau di Jakarta

Red: Dwi Murdaningsih
Palyja
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Palyja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim kemarau berkepanjangan tidak hanya berdampak pada menurunnya kuantitas air baku. Kemarau juga menyebabkan memburuknya kualitas air sungai dan danau yang merupakan sumber air baku bagi air bersih, terutama di Jakarta.  PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta menghimbau warga Jakarta, khususnya para pelanggan PALYJA untuk menghemat air di lingkungannya masing-masing.

Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head Meyritha Maryanie mengatakan saat ini, kualitas air baku dari Sungai Krukut yang memasok kebutuhan air pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cilandak memburuk. Tingkat polutan terlarut sudah melampaui batas aman dan terlalu tinggi untuk diolah oleh IPA Cilandak. Sehingga, untuk menjaga kualitas air bersih kepada pelanggan, PALYJA harus menurunkan produksi 50 persen dari normalnya 400 liper per detik menjadi 200 liter per detik.

Untuk mengantisipasi gangguan pasokan air bersih kepada pelanggan, PALYJA telah berkoordinasi dengan PAM Jaya dan Aetra untuk mendapatkan tambahan pasokan air baku sebesar 150 liter per detik.  Akan tetapi oleh karena pasokan air baku dari Waduk Jatiluhur sangat fluktuatif, sehingga air yang diterima oleh PALYJA tidak dapat mengkompensasi penurunan produksi IPA Cilandak.

Kawasan yang akan mengalami kekurangan pasokan air bersih adalah Jati Padang, Pasar Minggu, Tanjung Barat, Gandaria Selatan, Cilandak Barat, Cipete Selatan, Gandaria Utara, Cipete Utara, Pulo, Duren Tiga, Kalibata, Pengadengan, Rawajati dan sekitarnya.