REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabut asap yang melanda Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akibat dari kebakaran hutan dan lahan di daerah ini berdampak para transportasi warga khususnya yang menggunakan transportasi air.
Berapa daerah pedalaman di Sumsel saat ini masih mengandalkan transportasi air melayari sungai Musi untuk menuju Palembang. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan transportasi air khususnya sungai, Dinas Perhubungan Kota Palembang, sejak pekan lalu menerbitkan surat edaran kepada pengusaha transportasi air yang beroperasi di sungai Musi karena semakin pekatnya kabut asap terutama pada pagi hari dan petang sampai malam hari.
Akibat kabut asap yang pekat, banyak kapal motor yang memilih menunda keberangkatannya menuju ke daerah-daerah di pedalaman Sumsel.
Kapal-kapal tersebut banyak bersandar di tepi sungai Musi di dermaga sekitar pasar 16 Ilir dan di dermaga bawah jembatan Ampera.
Beberapa kapal angkutan barang yang akan berlayar ke Palembang menuju beberapa daerah di Kabupaten Banyuasin memilih menunda berlayar karena kabut asap yang pekat.
“Lebih baik menunda menunggu cuaca sedikit terang, kalau dipaksa takut terjadi kecelakaan,” kata seorang awak kapal barang yang sedang bersandar di dermaga pasar 16 Ilir, Ahad (4/10).
Beberapa awak kapal ketek atau kapal angkut penumpang yang melayani pelayaran di sungai Musi mengeluhkan kabut asap yang berdampak pada jarak pandang mereka. Awak kapal ketek mengaku sering kesulitan untuk merapat ke pinggir sungai jika ada penumpang yang hendak turun.
Lalu lintas di perairan sungai Musi selama dilanda kabut asap terlihat berkurang jumlah lalu-lalang kapal penumpang atau pun kapal barang yang berlayar. Berbeda dengan hari-hari biasa saat cuaca normal tiada kabut asap.
Sementara itu menurut Kepala Bidang LLAJ dan Perkeretaapian Dinas Perhubungan Sumsel Sudirman mengatakan, “Kabut asap saat ini sangat pekat. Mengantisipasi terjadinya kecelakaan terhadap pelayaran di laut, sungai dalam wilayah Sumsel, Dinas Perhubungan telah telah mengeluarkan maklumat, agar nahkoda kapal laut mematuhi setiap instruksi yang diberikan sebelum berlayar.”Sudirman juga mengingatkan kepada seluruh awak angkutan laut, sungai dan danau di Sumsel untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kepala nahkoda kami ingatkan harus mematuhi intruksi dari Syahbandar,” katanya.