Senin 05 Oct 2015 07:37 WIB

Pendiri PMII Diwacanakan Jadi Pahlawan Nasional

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Mahbub Djunaidi
Foto: Twitter
Mahbub Djunaidi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alumni Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mengajukan tokoh pendiri organisasi kepemudaan itu, Mahbub Djunaidi sebagai pahlawan nasional.

Di kalangan Betawi, jarang ada sastrawan yang dikenal baik. Jadi dia perlu diangkat sebagai pahlawan karena dia berani mengkritik di saat orang lain tidak berani kritik Soeharto," ujar perwakilan Persaudaraan Alumni PMII Dwi Winarno, akhir pekan lalu di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Nahdlatul Ulama (STIANU).

Djunaedi, ujarnya, merupakan tokoh yang hebat karena mampu mengkitik pemerintahan Orde Baru dengan cara humor. Alhasil, kritik tersebut tidak menyebabkan pemerintah merasa harus memberangusnya.

Peran Djunaidi pun diakuinya sangat signifikan dalam dunia pers. Sebab, Djunaidi dianggap mampu membantu dalam masa transisi antara orde lama ke orde baru. Selain itu, menurutnya, pahlawan tidak melulu harus ikut berperang atau diasingkan.

"Perjuangan yang sesungguhnya itu yang paling penting nation building kita harus dijaga. Dengan nasionalisme jadi benteng terakhir bangsa," katanya.

Winarno mengungkapkan bahwa Djunaidi merupakan Sukarnois, meski bukan penganut marhaenisme. Hubungan Djunaidi dan Sukarno pun terbilang dekat hingga penulis tersebut diundang ke Istana Negara.

"Dia mampu menginterpretasikan ajaran Sukarno dengan baik ketika para pengikut marhaenisme tidak bisa melakukannya," jelasnya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement