REPUBLIKA.CO.ID, GUATEMALA CITY -- Sedikitnya 131 orang tewas dalaam longsor besar di Guatemala Kamis lalu. Sementara 300 orang lebih masih dinyatakan hilang. Tim penyelamat telah menggali di desa Cambray dekat ibu kota. Namun mereka mengatakan beberapa rumah telah dipenuhi air.
Buldoser yang digunakan untuk mempercepat pekerjaan sayangnya tidak bisa menemukan korban selamat selama akhir pekan ini. Hal tersebut membuat harapan adanya korban selamat kian menipis. Petugas penyelamat melaporkan bau busuk menyebar di gundukan tanah yang mengubur desa.
Kepala Badan Bencana Guatemala, Alejandro Maldonado mengatakan, masyarakat telah diperingatkan bahwa wilayah tersebut sangat berisiko tinggi. Tidak dianjurkan digunakan sebagai permukiman.
"Kami ada di sini, bukit sangat curam lebih dari 35 persen, kecendeungan yang berisiko sangat tinggi bagi masyarakat dan seharusnya dihindari," kata dia kepada BBC News, Senin (5/10).
Faktor lain, ia melanjutkan adalah sungai yang mengalir di dasar mengikis tanah. Di wilayah tersebut juga terdapat beberapa pembuangan limbah ilegal yang menyebabkan kehancuran dan melemahnya lereng bukit.