REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sedikitnya sembilan orang tewas dan puluhan nelayan dinyatakan hilang akibat topan Mujigae. Topan menerjang Filipina utara sebelum mendarat di Cina selatan.
Topan Mujigae membawa tornado kuat ketika mendarat di provinsi Cina sebelah selatan, Guangdong, Ahad (4/10). Sebanyak enam orang tewas dan 168 lainnya terluka.
Dalam satu kasus, tornado menyapu mobil dan membunuh orang di dalamnya. Kantor berita Xinhua mengatakan, seorang nelayan juga tewas dan korban hilang bertambah 16 orang.
Mijugae, topan ke-22 tahun ini itu berhembus melalui Filipina utara pada Sabtu pagi. Topan menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa wilayah yang dilaluinya. Sebanyak dua orang tewas dan sekitar 30 nelayan hilang.
Hampir 200 ribu orang di Cina selatan dievakuasi sebelum topan Mujigae yang dalam bahasa Korea berarti Pelangi itu berlabuh di dekat kota Zhanjiang di Provinsi Guangdong, Ahad (4/10) siang.
Senin pagi, topan telah bergeser ke daerah tetangga Guangxi dan kecepatan angin turun ke 54 kilometer per jam. Otoritas setempat telah memerintahkan 12.700 kapal nelayan dan 35.400 pekerja lepas pantai untuk kembali ke pelabuhan.
Topan juga menyebabkan, puluhan penerbangan dari dan ke bandara utama Hainan, di ibu kota Haikou telah dibatalkan. Layanan kereta api berkecepatan tinggi antara Haikou dan pusat wisata Sanya pun diberhentikan sementara selama akhir pekan.
Hampir 200 nelayan di Filipina dilaporkan hilang, sebagian besar dari provinsi Pangasinan dan La Union. Tapi kebanyakan telah kembali ke rumah setelah berhasil diselamatkan.