REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumuradem di Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu terpaksa berhenti beroperasi untuk sementara waktu guna perbaikan pascakebakaran. Meskipun demikian, pasokan listrik untuk Jawa Bali dipastikan tetap aman.
“Untuk perbaikan, diperkirakan memakan waktu selama 20 hari,” ujar Direktur Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN (Persero), Iwan Supangkat, saat melakukan jumpa pers di kantor PLTU Sumuradem Indramayu, Senin (5/10).
Saat ini, kondisi sistem Jawa-Bali interkoneksi dari Jawa sampai Madura. Karenanya, saat terjadi gangguan di salah satu tempat, maka akan disuplai dari tempat lain.
Dengan sistem tersebut, berkurangnya pasokan dari PLTU Sumuradem Indramayu yang memiliki kapasitas terpasang 990 megawatt tidak akan mengganggu pasokan listrik kepada masyarakat. PLN menjamin pasokan listrik untuk masyarakat tetap aman karena disuplai dari beberapa pembangkit seperti subsistem Cibatu, subsistem Bekasi dan subsistem Mandirancan.
PLTU yang terletak di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, itu terbakar pada Ahad (4/10) dini hari. Berdasarkan informasi, kobaran api pertama kali terlihat di bagian konveyor yang mengangkut batu bara menuju crusher. Kobaran api pun merembet dengan cepat akibat udara yang kering dan angin kencang.