REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Penderita alergi terpaksa harus berobat ke negara bagian lain karena kurangnya layanan kesehatan di Tasmania untuk keluhan mereka.
Tasmania saat ini tercatat tidak memiliki pakar alergi atau imunolog.
Masalah ini memicu kalangan dokter professional mendesak Pemerintah Negara Bagian mendirikan layanan alergi di seluruh kawasan mereka.
Tasmania merupakan satu-satunya negara bagian yang tidak memiliki fasilitas layanan khusus alergi yang dapat mengkoordinasikan kasus imunologi. Kalangan orang tua dan pakar kesehatan mendesak agar Pemerintah Tasmania bertindak mencegah pasien alergi semakin menderita.
Diperkirakan setiap tahunnya 250 orang berobat ke Unit Gawat Darurat RS Royal Hobart karena reaksi alergi.
Perwakilan Asosiasi Kedokteran Australia, Malcolm Turner mengatakan saat ini pelayanan dan peralatan kedokteran yang ada di Tasmania untuk pasien alergi sangat ketinggalan.
"Ada masalah besar terkait kesetaraan layanan bagi penderita alergi dan imunologi. Kita merupakan satu-satunya negara bagian yang tidak memiliki fasilitas khusus layanan alergi, sehingga pasien alergi di wilayah ini hanya mendapatkan pengobatan yang seadanya dibandingkan dengan pasien di negara bagian lainnya,” katanya.
Turner mengatakan dokter umum di Tasmania tidak memenuhi syarat memadai untuk melayani pasien alergi.
"Mereka merasa alergi bukan keahlian mereka dan mereka juga merasa tidak memiliki seorang pakar untuk berkonsultasi,” katanya
Layanan Kesehatan Tasmania mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah berusaha memberikan perawatan yang lebih baik dan telah membentuk sebuah kelompok penasehat klinis untuk mendorong perubahan layanan terhadap pasien alergi.
Namun sebagai ketua dari kelompok penasehat itu, Turner merasa kecewa dengan respon pemerintah dalam Buku Putih Kebijakan Kesehatan yang diterbitkan baru-baru ini.
"Sangat mengecewakan rekomendasi yang dibuat oleh kelompok penasehat klinis tidak diakomodir dalam buku acuan kebijakan kesehatan tersebut,”
Karena kondisi ini banyak pasien alergi di Tasmania terpaksa harus pergi ke negara bagian lain untk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Saat ini tercatat hanya ada dua immunologis swasta di Tasmania, tetapi tidak ada spesialis alergi untuk pasien yang berobat di rumah sakit pemerintah. Secara nasional, pasien anafilaksis di rumah sakit Australia dilaporkan meningkat empat kali lipat dalam 20 tahun terakhir.
Kira-kira 20 persen dari orang dewasa Australia memiliki setidaknya satu penyakit alergi, angka itu diperkirakan akan terus meningkat menjadi 25 persen pada tahun 2050.
Presiden Alergi dan Anafilaksis Australia, Maria Said mengatakan Pemerintah Negara Tasmania perlu segera bertindak.
"Harapan saya adalah Tasmania tidak menunggu terjadi kematian atau bencana terlebih dahulu karena masalah ini. Tasmania perlu menindaklanjuti masalah ini dengan segera,” katanya.