Senin 05 Oct 2015 19:15 WIB

Tahun Depan Bunga KUR Bisa Turun Menjadi Sembilan Persen

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga (kedua kanan) serta Agus Nursanto Pimpinan Wilayah BRI (kedua kiri) menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dilaksanakan di Kantor Cabang Bank BRI Pasar Minggu, Jakarta,
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga (kedua kanan) serta Agus Nursanto Pimpinan Wilayah BRI (kedua kiri) menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah dilaksanakan di Kantor Cabang Bank BRI Pasar Minggu, Jakarta,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) diturunkan dari yang saat ini 12 persen menjadi sembilan persen. Presiden berharap, penurunan bunga kredit dapat memacu pertumbuhan Usaha Kecil Menengah (UKM).

"Tahun depan kita harapkan bisa turun sembilan persen," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (5/10). 

Jokowi mengaku telah menerima laporan bahwa kredit yang telah disalurkan pada pengusaha UMKM masih rendah. Padahal, total dana KUR yang tersedia ada Rp 30 triliun.

"Dalam waktu yang pendek ini saya ingin agar yang Rp 30 triliun itu bisa disalurkan bersih dan bisa menggerakkan ekonomi yang di bawah," ungkap Jokowi.

Agar dana terserap cepat, Presiden menginginkan agar skema pemberian KUR dipermudah. Sehingga, KUR tak hanya bisa diakses oleh usaha produksi, tapi juga oleh usaha perdagangan. 

"Saya harap semua bank, semua menteri berkoordinasi dengan OJK sehingga ada kelonggaran aturan untuk mendukung program KUR yang kita lakukan ini," ujar Presiden yang pernah menekuni bisnis furniture tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement