REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut penyerapan APBN di kuartal tiga 2015 telah mencapai angka 64 persen. Dengan capaian itu, Jokowi optimistis pertumbuhan ekonomi akan meningkat di semester kedua.
"Kemarin saya baru dilaporkan ada kenaikan pertumbuhan ekonomi karena belanja APBN sudah 64 persen," kata Presiden dalam acara peluncuran program Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja di PT Adis Dimension Footwear, Balaraja, Tangerang, Banten, Senin (5/10).
Adapun realisasi penyerapan anggaran di daerah, menurut Jokowi, juga sudah di atas 60 persen. Dia yakin, pada akhir tahun nanti penyerapan anggaran dapat mencapai angka 92 hingga 94 persen. Penyerapan anggaran yang tinggi akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
"Kita harus optimistis. Karena dengan optomisme itulah kita bisa menyelesaikan persoalan ekonomi," kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menampik soal isu PHK yang disebut-sebut akan semakin mengganggu perekonomian dalam negeri. Buktinya, kata Presiden, saat ini ada 16 industri padat karya yang sedang membangun pabrik baru di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Satu industri padat karya mampu menyerap paling sedikit 2.000 karyawan. Bahkan ada perusahaan yang menjanjikan akan menyerap 10.000 tenaga kerja Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan.
Artinya, sambung Jokowi, di tengah isu PHK, justru ada banyak proyek investasi lain di dalam negeri yang akan menyerap ribuan tenaga kerja Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia masih menjadi negara yang menjanjikan untuk berinvestasi.