REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-259 tahun ini akan ditandai dengan pawai budaya yang digelar pada Rabu (7/10) besok. Pawai atau kirab budaya ini akan diikuti sekiar 4.000 orang dari berbegai komunitas dan lembaga di Yogyakarta.
Kirab yang mengambil tema Yogya Istimewa ini akan melalui Jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Mangkubumi atau Margo Utomo. Akibatnya ruas jalan ini akan ditutup selama lebih kurang 5-6 jam.
"Penutupan jalan akan dimulai pukul 18.00 WIB hingga prosesi kirab selesai," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Haryoyudho, Senin (5/10).
Menurutnya, selain penutupan dua arus jalan protokol tersebut, pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalulintas di jalan menuju dua jalan utama itu. Jalan yang akan diatur arus lalu lintasnya adalah Jalan Cik Ditiro, Jalan Jenderal Soedirman sisi Timur, Jalan C Simanjuntak, Jalan AM Sangaji, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Tentara Pelajar. "Semua arus yang menuju titik kirab kita alihkan," katanya.
Titik kumpul peserta kirab sendiri ada di Kotabaru diantara di Jalan Faridan M Noto, Jalan Sabirin, Jalan I Dewa Nyoman Oka, Jalan Sunaryo dan Supadi. Dari Kotabaru ini, peserta kirab melewati Jalan Soedirman melalui jembatan Gondolayu, performace di simpang Tugu dan menuju Jalan Margu Utomo berakhir di eks Hotel Tugu. Karenanya dia berharap masyarakat untuk mencari jalan alternatif lain saat kirab berlangsung.
Kabid Promosi Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetty Martanti mengatakan, kirban budaya puncak HUT Kota Yogyakarta ini agak berbeda dari kirab tahun lalu. Tahun ini kirab diikuti tiga sister city yang bekerjasama dengan Kota Yogyakarta yaitu Surabaya, Sawahlunto dan Banjarnegara.
"Selain itu, wilayah yang ikut kirab kita batasi pesertanya sehingga peserta tidak terlalu banyak," katanya.
Kirab sendiri kata dia, akan menampilkan kekhasan dari setiap kecamatan dan kelurahan di Kota Yogyakarta. Kirab juga diikuti peserta dari perwakilan mall di Yogyakarta. Selain itu juga diikuti komunias budaya dan seni serta pariwisata.
Tahun ini kirab sengaja digelar dari Jalan Jenderal Soedirman dan berakhir di ujung Jalan Margo Utomo tidak melewati Malioboro. Hal ini lantaran Titik Nol Kota Yogyakarta baru dalam tahap perbaikan begitu juga Lapangan Parkir Abu Bakar Ali yang juga baru diperbaiki. "Meski begitu panggung utama kita dirikan di perempatan Tugu sehingga kirab tetap melewati Ikon Yogya yaitu Tugu," katanya.