REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Kepolisian Resor Luwu AKBP Adex Yudiswan yang memimpin pencarian pesawat Twin Otter Aviastar saat menemukan bangkai pesawat di pegunungan Latimojong, Bukit Pajaja, Desa Ulusalu, Kabupaten Luwu belum bisa mengidentifikasi korban.
"Kondisi korban belum bisa kita identifikasi nanti keterangan mengenai identitas korban disampaikan oleh tim DVI," ujar AKBP Adex Yudiswan melalui sambungan telepon di Luwu, Senin (5/10).
Dia mengatakan, proses evakuasi untuk para korban belum bisa dilakukan pada hari ini (Senin) karena masih harus mengkoordinasikan dengan semua tim SAR. Kapolres mengatakan proses evakuasi baru akan dilaksanakan keesokan harinya (Selasa) oleh tim SAR lainnya. Proses evakuasi belum bisa ditentukan saat ini, apakah akan menggunakan pesawat atau lainnya.
"Evakuasinya besok (Selasa) akan dilaksanakan," katanya.
AKBP Adex mengungkapkan jika proses pencarian pesawat Aviastar bersama beberapa regu SAR dan warga lainnya itu sudah dilakukan sejak Sabtu (3/10) atau sehari setelah kejadian tersebut. Kapolres bersama anak buahnya sudah mempersiapkan semua bekal dan peralatannya termasuk meminta para anak buahnya untuk membawa minimal dua sarung untuk memudahkan proses evakuasi jika menemukannya.
Dia mengaku sebelum menemukan bangkai pesawat, dirinya bersama regunya itu sudah menyusuri pegunungan dan perbuktitan selama dua hari dengan kondisi perbukitan yang curam. "Saya sudah perintahkan semua anggota saya untuk membawa minimal dua sarung supaya memudahkan mengevakuasinya. Kita juga ada tali sama lainnya," sebutnya.
AKBP Adex Yudiswan mengatakan, tujuh penumpang dan tiga kru pesawat itu dipastikan meninggal dunia.
Pesawat Aviastar 7503 hilang kontak sekitar pukul 14.36 WITA dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Jumat (2/10/15).