REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Wakil Gubernur (Wagub) Gorontalo Idris Rahim mengaku kalau dirinya sering menerima short message service (SMS) atau pesan singkat, terkait dengan sekolah-sekolah masih melakukan pungutan ke orang tua siswa.
"Selama ini saya masih menerima SMS keluhan-keluhan ada sekolah yang memungut biaya. Selain itu, ada ijazah tidak diserahkan karena belum bayar iuran dan sebagainya," kata wagub saat menyerahkan bantuan dana Program Pendidikan Murah (Prodira) di Kabupaten Bone Bolango, Selasa (6/10).
Untuk itu, wagub berharap setiap sekolah di Gorontalo untuk menjalankan program-program pendidikan dengan optimal, dengan mengutamakan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan. Program-program pendidikan yang sudah diakomodir melalui Prodira itu, bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, efisien, efektif, serta transparan dan akuntabel.
"Saya harapkan agar supaya ke depan jangan ada lagi bentuk pungutan atau apapun, agar supaya program dari Gubernur Gorontalo bersama Dinas Pendidikan bisa diimplementasikan dan ditumbuhkembangkan serta menjadikan anak-anak kita bisa professional," katanya.
Wagub juga mengharapkan agar program-program pendidikan, baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, supaya satu visi dan misi, sehingga menghasilkan hasil yang maksimal.
Sementara itu, Penjabat Bupati (Penjabup) Bone Bolango Nurdin Mokoginta menyampaikan bahwa di Kabupaten Bone Bolango ada 23 SMA, SMK dan MA dengan jumlah siswa sebanyak 6.027 siswa, yang tentunya diberikan perhatian serius pada peningkatan mutu.
Selain itu, pada 30 september 2015 ada kebakaran sekolah di SDN 6 Suwawa, yakni satu kelas 30 persen terbakar dan sudah ditangani cepat pihak dinas pendidikan setempat. "Pascakebakaran sudah ditangani baik, sehingga proses belajar mengajar tidak terhambat, serta perbaikan kelas yang rusak itu akan segera ditangani dengan dana DAK," ujarnya.