REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Dari berbagai lokasi di seluruh Arab Saudi, sekitar 4.777 orang telah ditangkap lantaran terlibat atau diduga memiliki keterikatan dengan terorisme atau kelompok teror, sejak tahun 2009.
Dilansir dari saudi gazette, Dijen Investigasi Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan sebanyak 906 orang yang ditahan karena terkait kegiatan teror selama empat bulan terakhir, merupakan warga Arab Saudi.
Daftar ini juga mencakup warga dari Trinidad dan Tobago, Kirgizstan, Nigeria, Aljazair, Lebanon, Bangladesh, Afghanistan dan Cina. Yaman terdaftar dengan 306 orang, diikuti oleh Suriah dengan 135 orang, Pakistan dengan 43 orang, dan Mesir dengan 35 orang.
Ada juga 23 warga dari Chad dan Eritrea, 15 warga Yordania, 13 warga India, 11 warga Bahrain, 9 warga Ethiopia, tujuh warga Irak, enam warga Sudan, empat warga Palestina dan tiga warga Somalia.
Sejumlah warga dari Eropa dan Barat juga ditahan atas tuduhan keterlibatan dengan terorisme. Sejumlah orang juga ditahan atas tuduhan teror, masing-masing dari Amerika Serikat, Inggris serta Perancis. Sekitar 23 teroris ditahan karena tidak memiliki identitas.
Sebanyak 15 dari mereka masih dalam penyelidikan sementara sisanya berada di bawah pengadilan. Belakangan, dua warga negara asing juga ditangkap karena dugaan keterlibatan dalam kegiatan teror, seorang dari Suriah dan satu lagi dari Filipina.
Bulan lalu, dua teroris tewas dan tiga lain ditangkap selama empat operasi keamanan simultan di Riyadh dan Dammam. Penangkapan itu diduga terkait dengan Yousaf Al-Suleiman, pembom bunuh diri yang meledakkan dirinya di komplek masjid Pasukan Khusus Darurat Pusat di Abha yang menewaskan 15 orang, termasuk 12 tentara, pada 6 Agustus lalu.