Selasa 06 Oct 2015 15:06 WIB

Ombudsman Sasar Perbaikan Pelayanan Publik Desa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas mengambil sampel darah salah seorang calon jamaah haji di Puskesmas Kamonji Palu, Sulawesi Tengah, Senin (3/8).
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Petugas mengambil sampel darah salah seorang calon jamaah haji di Puskesmas Kamonji Palu, Sulawesi Tengah, Senin (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebagai lembaga pengawas pelayanan publik, Ombudsman RI masih memberikan catatatan bagi pelayanan publik di kampung dan desa-desa terjauh. Hal inilah yang menjadi perhatian Ombudsman menyasar perbaikan pelayanan publik di kampung dan desa-desa terjauh.

Ketua Ombudsman RI Bidang Pencegahan, Kartini Istikomah mengatakan pelayanan publik di kampung dan desa-desa masih menjadi persoalan yang sering dikeluhkan masyarakat. Sedangkan tidak banyak masyarakat di kampung dan desa yang secara berani melakukan kritik terhadap buruknya pelayanan publik tersebut.

"Oleh karena itu perlu partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan publik dengan membangun kampung pelayanan publik," ujarnya, Selasa (6/10).

Diakui dia, Ombudsman gencar turun ke masyarakat Kampung dan desa untuk meningkatkan kesadaran pelayanan publik di desa dan kampung. Beberapa yang telah dilakukan pihaknya turun untuk meningkatkan kesadaran transparansi pelayanan publik di Banyuwangi pada 2-4  Oktober dan Bima 7-9 Oktober ini. Kedepan, terang dia, Ombudsman akan memperbanyak kampung pelayanan publik di beberapakecamatan di beberapa daerah dengan melibatkan peran masyarakat di pedesaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement