Selasa 06 Oct 2015 16:59 WIB

Komandan Militer AS Peringatkan Pelanggaran di Laut Cina Selatan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.
Foto: reuters
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat Laksamana Scot Swift mengatakan, sejumlah negara memperebutkan Laut Cina Selatan, dan memaksakan sesuatu pembatasan yang di luar ketentuan. 

Berbicara di konferensi maritim di Sydney, Australia, pada Selasa (6/10), Swift mengatakan AS tetap berkomitmen untuk melindungi kebebasan navigasi melewati wilayah tersebut.

"Beberapa negara terus memaksakan peringatan berlebihan dan pembatasan kebebasan laut di zona ekonomi eksklusif mereka dan mengklaim hak perairan yang tidak sesuai dengan (Konvensi PBB tentang Hukum Laut). Tren ini sangat mengerikan di perairan itu," kata Swift.

Seperti diketahui, Cina telah mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan yang selama ini menjadi jalur perdagangan bernilai 5 triliun dolar pertahunnya. Sedangkan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga memiliki memiliki klaim di wilayah itu.

Selama ini AS menyerukan Cina untuk menghentikan pembangunan pulau buatan mereka di daerah tersebut. Tapi Cina mengatakan, mereka memiliki kedaulatan tak terbantahkan di perairan tersebut.

Cina justru menuduh AS memiliterisasi Laut Cina Selatan, dengan melakukan patroli dan latihan militer bersama di sana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement