Selasa 06 Oct 2015 17:06 WIB

Dubes Rusia: Lebih dari 50 Pesawat Tempur Diterjunkan ke Suriah

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat Rusia SU-24 saat mendarat di pangkalan udara Heymim di Suriah.
Foto: Reuters
Pesawat Rusia SU-24 saat mendarat di pangkalan udara Heymim di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Langit di atas Suriah semakin padat dan berbahaya. Angkatan udara dari beberapa negara sering melintas dan menyerang dalam perang sipil Suriah yang terkadang tanpa koordinasi.

Rusia menjadi negara  terakhir yang ikut dalam operasi udara. Negara tersebut mengaku mengebom kelompok radikal ISIS sejalan dengan prioritas Amerika Serikat.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin mengatakan, lebih dari 50 pesawat tempur dan helikopter ikut ambil bagian dalam operasi udara terbuka di Suriah termasuk Su-34, Su-24M dan Su-25.

Pesawat tempur Su-34, Su-24M dan Su-25 melakukan 15 serangan tiba-tiba dari pangkalan Hmeymim. Sedikitnya 10 fasilitas milik ISIS menjadi target dan sekitar 20 tank T-55 yang dirampas dari tentara Suriah dihancurkan.

"Ini bukan serangan pertama dari Angkatan Udara Rusia yang terkonsentrasi pada peralatan militer teroris," katanya kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (6/10).

Malam tadi, ia melanjutkan puluhan kendaraan berlapis baja termasuk tank dikerahkan untuk menghancurkan hutan di dekat Idlib.

AS mengatakan, Rusia lebih terlihat mendukung sekutunya, Presiden Bashar Assad. Rusia juga menyerang setidaknya satu kelompok oposisi yang didukung AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement