REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Peraih Nobel Perdamaian Dunia Muhammad Yunus menyerukan reformasi di sektor perbankan global untuk memecahkan masalah sosial, melalui model finansial mandiri. Dalam pidatonya, ia menyoroti adanya masalah serius dalam sistem perbankan global.
Seperti dilansir The Economic Times, Selasa (6/10), Yunus menyoroti bagaimana sistem perbankan global mempengaruhi krisis keuangan global. Ia juga menyoroti perilaku tak bertanggung jawab oleh indvidu yang mempengaruhi pasar.
Ekonom yang telah memenangkan Nobel Perdamaian pada 2006 atas karyanya membangun penyedia keuangan mikro Grameen Bank di Bangladesh ini mengatakan, sekarang adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Menurutnya sudah saatnya mendesain ulang sistem keuangan global.
Yunus menilai, jawaban untuk tantangan global ini adalah melalui 'bisnis sosial'. Ia mendefinisikan bisnis sosial sebagai perusahaan yang tujuan utamanya memecah masalah sosial dengan cara finansial mandiri dan bukan murni mengejar keuntungan.