REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sejumlah pegiat media dan pejabat Mesir marah terhadap pertemuan ulama pro-Ikhwanul Muslimin Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi dengan duta besar Arab Saudi untuk Qatar. Qaradhawi bertemu dengan Duta Besar Abdullah al-Ayfan untuk mengucapkan selamat Hari Nasional Saudi.
Presenter Televisi Lamis Elhadidy mengkritisi kehadiran Qaradhawi. "Bahkan, saya tidak memiliki penjelasan untuk kunjungan itu. Saya tidak tahu apakah sikap pribadi atau mencerminkan perubahan Saudi dalam kebijakan dengan negara Mesir," katanya.
Hal sama juga diungkapkan aktivis Coptic, Michael Mounir dalam aku Twitter-nya. "Mengundang Al-Qaradhawi untuk menghadiri Hari Nasional Saudi di Doha merupakan indikasi baru untuk pemulihan hubungan Saudi dengan Ikhwanul Muslimin (IM) dan ini mengorbankan Mesir dan syuhadanya," tulis aktivis tersebut.
Al-Qaradhawi telah dijatuhkan hukuman mati secara in absentia oleh pengadilan Mesir. Pemerintah Mesir yang menjalin hubungan erat dengan Saudi telah mengecap kelompok IM sebagai teroris setelah menjungkalkan Muhammad Mursi pada 2013 lalu.
Sementara aktivis HAM Haitham Abu Khalil menyebut Arab mengakui kemampuan Qaradhawi untuk memobilisasi Sunni untuk melawan Syiah. Menurut dia, hal ini akan menyebabkan ketegangan dalam hubungan Arab dan Mesir.
Surat kabar Inggris Telegraph menyebut adanya aliansi Suni di wilayah antara Arab Saudi, Qatar dan Ikwanul Muslimin. Surat kabar tersebut mengatakan, dikap Arab Saudi hingga awal tahun ini anti-Ikhwanul Muslimin dan politik Islam yang didukung oleh Qatar. Namun pendekatan terbaru ini menunjukkan aliansi baru untuk melawan Iran dan rezim Suriah Bashar al-Assad.