REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sepuluh jenazah korban Aviastar telah tiba di Makassar. Jenazah ini dibawa menggunakan dua pesawat helikopter masing-masing milik Basarnas dan TNI. Kesepuluh jenazah ini kemudian serahkan melalui rangkaian upacara dari Basarnas kepada Polda Sulselbar.
Kepala Basarnas Marsekal Mayjen Bambang Soelistyo menuturkan, semua jenazah yang dievakuasi dalam keadaan terbakar. Terdapat jenazah yang utuh, namun ada juga jenazah yang tak seluruhnya utuh.
"Hampir semuanya dalam keadaan terbakar, tapi masih ada bentuk," ujar Soelistyo dalam keterangan kepada wartawan di ruang Pluto, Bandara Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa (2/6).
Bambang menyebut, dengan keadaan tubuh seperti ini, Tim Ante Mortem Polda Sulselbar akan cukup kesulitan dalam melakukan penyesuaian dengan data yang telah ada. Meski demikian, dia yakin pihak dari RS Bhayangkara akan mampu menyelesaikan tugasnya.
Sementara, mengenai kondisi pesawat, Bambang menjelaskan bahwa pesawat milik Aviastar ini memang hangus terbakar. Meski sebagian tidak utuh, tapi semua serpihan pesawat terdapat dalam satu lokasi.
Bambang menjelaskan, pesawat dengan rute Masamba-Makassar ini jatuh di ketinggian 7300-7500 kaki, di daerah Ulu Salu, Dusun Gamaru, Kab. Luwu. Tim beranggotakan 27 orang melakukan evakuasi dengan bermalam di daerah tersebut sebelum membawa jenazah ke kawasan Ulu Salu dengan jarak tempuh empat jam dari tempat penemuan pesawat.
"Memang jalur sangat susah baik unsur darat maupun udara. Awan rendah akan timbul mulai dari jam 12 siang," papar Bambang.
Sampai saat ini, jenazah yang diturunkan di Bandara Lanud Sultan Hasanuddin telah dibawa ke RS Bhayangkara menggunakan 10 ambulance. Di RS Bhayangkara Tim Ante Mortem akan melakukan pengecekan atas data yang dihimpun dari keluarga korban.