Selasa 06 Oct 2015 20:10 WIB

Asap Lumpuhkan Penerbangan di Sampit

Rep: Antara/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas berdiri di dekat monitor yang menginformasikan penundaan sejumlah penerbangan akibat kabut asap di Bandara Sultan Syarif Kasim II, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9).  (Antara/Rony Muharman)
Petugas berdiri di dekat monitor yang menginformasikan penundaan sejumlah penerbangan akibat kabut asap di Bandara Sultan Syarif Kasim II, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9). (Antara/Rony Muharman)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih lumpuh total akibat pekatnya asap kebakaran lahan yang mengganggu jarak pandang. "Hari ini cancel total penerbangannya. Sudah kami informasikan kemarin sore karena cuaca kemarin jelek," kata Branch Manager Kalstar Aviation Sampit, Novallino di Sampit, Selasa (6/10).

Beberapa hari terakhir, asap sangat pekat sehingga tidak aman bagi penerbangan. Melihat pekatnya asap pada Senin (5/10) sore, pihak Kalstar yang merupakan satu-satunya maskapai yang beroperasi di Sampit, memutuskan membatalkan semua penerbangan. Pihak maskapai terpaksa harus mengambil keputusan pasti agar calon penumpang tidak kecewa. Para penumpang pun terus terus mendesak petugas untuk meminta kepastian jadi berangkat atau tidak.

Beberapa waktu lalu, pernah jadwal dibuka, namun ternyata terpaksa dibatalkan karena asap pekat. Kondisi itu membuat calon penumpang kecewa dan pihak maskapai pun harus mengembalikan biaya tiket calon penumpang.

Menurut Novallino, cuaca hari ini sebenarnya membaik dibanding kemarin. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Goefisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, jarak pandang pada pagi hari memang berkisar 500 meter. Namun berangsur membaik sehingga pada sore hari sudah mencapai 4.000 meter.

Jarak pandang di darat juga lebih bagus dibanding kemarin. Kabut asap masih muncul namun tidak sepekat kemarin, diduga karena tiupan angin sepanjang hari ini cukup kencang sehingga mampu mengurangi konsentrasi kepekatan asap.

Pada sore hari, sejumlah wilayah di Sampit bahkan sempat diguyur gerimis. Namun intensitasnya memang sangat rendah sehingga tidak mampu menghilangkan asap yang masih menyaput kota ini. "Hujan itu anugerah. Yang penting ada hujannya. Ini sesuai dengan yang kita prediksi kemarin," kata Kepala BMKG Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni.

Masyarakat berharap hujan segera turun dengan rutin sehingga kebakaran lahan dan asap segera berakhir. Untuk menghindari dampak buruk asap terhadap kesehatan, masyarakat diimbau mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement