REPUBLIKA.CO.ID, MALE -- Ledakan yang terjadi di atas kapal yang mengangkut rombongan keluarga presiden Maladewa diduga sebagai upaya pembunuhan terhadap Presiden Yameen Abdul Gayoom.
Dilansir dari The Guardian, salah seorang menteri Yameen, Mohamed Hussain Shareef mengatakan dugaan tersebut diperoleh dari hasil investigasi yang ditemukan peneliti internasional. Menurut Shareef, investigasi dilakukan atas perintah dari FBI, pemerintah Arab Saudi, Sri Lanka dan Australia.
"Mereka mengatakan memiliki cukup bukti untuk menyatakan bahwa ledakan itu adalah percobaan pembunuhan," ujar Shareef.
Dari hasil investigasi tersebut, otoritas Maladewa akhirnya menangkap dua orang pejabat militer yang memiliki akses ke atas kapal. Sebelum investigasi dilakukan, dugaan awal terjadinya ledakan adalah karena faktor kegagalan mekanis.
Investigasi akan terus dilakukan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Maladewa. Sementara, pengamanan terhadap Presiden Yameen lebih diperketat.
Sebelumnya, telah terjadi sebuah ledakan di dalam kapal yang ditumpangi Presiden Maladewa, Abdullah Yameen, saat kembali dari Arab Saudi pada Senin, (28/9) lalu. Yameen diketahui tidak mengalami cedera. Namun, istri presiden, Fathimath Ibrahim, dan dua orang lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut.