REPUBLIKA.CO.ID, Situs warisan dunia menjadi keindahan alam luar biasa. Namun, ancaman semakin meningkat seiring maraknya kegiatan ekstraktif, seperti penambangan minyak bumi, gas, dan mineral lainnya.
Sebagian situs warisan dunia tersebut berstatus kawasan konservasi. Mereka yang terancam hilang antara lain Great Barrier Reef, Selous Game Reverse di Tanzania, serta Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo. Populasi spesies di wilayah sekitarnya juga terancam punah, seperti gorila gunung dan macan tutul salju.
"Manusia saat ini mengejar lebih banyak sumber daya alam, khususnya mineral, minyak, dan gas hingga ke dasar bumi," kata Kepala Eksekutif WWF Inggris, David Nussbaum, dilansir dari IFL Science, Rabu (7/10).
Nussbaum mengatakan situs warisan dunia saat ini terancam oleh industri ekstraksi, seperti pertambangan, pengembangan jalur transportasi dan infrastruktur. Laporan Safeguarding Outstanding Natural Value menunjukkan 70 dari 229 situs warisan dunia di seluruh benua - kecuali Antartika - berisiko musnah.
Nussbaum mencontohkan, delapan dari 10 situs warisan dunia di Afrika rusak karena pembangunan fisik. WWF berharap investor untuk tidak berinvestasi di sektor-sektor yang membahayakan keberadaan situs warisan dunia ini.
Shell misalnya menarik diri dari rencana pengeboran Arctic meski telah menghabiskan miliaran dolar AS untuk penelitian. Melindungi situs warisan dunia berarti melestarikan masa depan orang-orang yang bergantung padanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika