REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris didesak menghentikan pasokan senjata ke Arab Saudi karena warga sipil tewas dalam serangan koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman.
Kelompok HAM Amnesty International memperingatkan bukti kejahatan perang tersebut menggarisbawahi perlunya penyelidikan independen atas pelanggaran dan transfer senjata yang digunakan dalam serangan.
Amnesty mengatakan telah menemukan pola yang mengerikan terhadap warga sipil oleh koalisi pimpinan Saudi dalam penyelidikan 13 serangan udara di Saada pada Mei, Juni dan Juli.
Serangan tersebut menewaskan sekitar 100 warga sipil, termasuk 59 anak-anak dan 22 perempuan serta melukai 56 orang, termasuk 18 anak-anak.
"Dalam sedikitnay empat serangan udara yang kami selidiki, rumah-rumah diserang lebih dari sekali. Hal ini mengindikasikan mereka telah ditargetkan meski tidak ada bukti rumah itu digunakan untuk tujuan militer," kata Amnesty dikutip dari Guardian, Rabu (7/10).