REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota Fraksi PAN DPR RI Ahmad Najib Qadratullah menilai bangsa Indonesia semakin jauh dari jati dirinya.
Dulu, kata dia, Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya sikap dan adat ketimuran yang penuh dengan nilai-nilai kesopanan, kesantunan, penuh kasih sayang dan memiliki jalinan persaudaraan satu dengan lainnya yang sangat erat.
Namun, kata anggota Komisi XI DPR RI itu, nilai-nilai tersebut kian memudar dan menjadi “makhluk langka”. Ia mengaku prihatin dengan sikap anak-anak saat ini yang tidak sesuai dengan sikap kebangsaan.
"Sepertinya bangsa ini telah mulai kehilangan ruh kebangsaan. Coba perhatikan pada anak muda. Sikap sopan santun, adat, budaya dan etika mulai pudar," ujar Najib dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bandung, Rabu, (7/10).
Selain itu, Najib juga menyoroti kompleksnya masalah bangsa. Menurut dia, kompleksnya masalah bangsa bisa dilihat dan dirasakan dalam beberapa hal: ekonomi, korupsi, kemiskinan, sistem pendidikan, sempitnya lapangan kerja, mahalnya harga pangan, bencana alam, kelaparan dan krisis pangan, serta manajemen kepemimpinan.
"Masalah tersebut semakin kompleks kalau ditambahkan lagi dengan penyandang masalah kesejahteraan sosial seperti, gelandangan, pengemis, wanita tunasusila, orang dengan kecacatan, orang dengan HIV/AIDS, komunitas adat terpencil, anak jalanan, pekerja anak, jompo telantar dan lain-lain," tutur anggota DPR dari Dapil II Jabawa Barat itu.
Masalah lain yang seringkali terjadi, kata Najib, masih banyaknya kasus-kasus kriminal dan tindakan teror yang membuat masyarakat tidak nyaman. Padahal jaminan kemananan mutlak diperlukan untuk memperkuat roda perekonomian nasional. Perekonomian akan stagnan tatkala terjadi gangguan keamanan.
"Kita berharap dengan kewenangan yang telah diberikan negara, aparat keamanan bisa mencegah terjadinya berbagai gangguan keamanan. Sehingga masyarakat bisa menjalankan aktivitasnya dengan lancar," tuturnya.
Najib menegaskan, kompleksnya masalah sosial tentu saja akan menghambat kemajuan bangsa. Menurutnya, berbagai program pembangunan pun akan terganggu ketika masalah sosial dan keamanan tidak bisa diredam dan diatasi.
"Oleh karena itu, berbagai upaya pemecahan perlu dicarikan solusinya. Salah satu upaya untuk menyelesaikan persoalan ini adalah melalui dengan mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ini. Dengan adanya sosialisasi yang efektif, maka diharapkan akan terbentuk karakter bangsa sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945," tuturnya.
Najib mengingatkan selain masalah-masalah di atas ancaman disintegrasi yang harus dihadapi Indonesia. Kondisi itu bisa terjadi jika jiwa nasionalis merakyat telah luntur.
"Penurunan semangat dan pemahaman nilai-nilai kebangsaan kita masih saja terjadi. Jika hal ini kita biarkan terus menerus, maka tidak mustahil jika suatu hari nanti kita menjadi tidak sebangsa dan setanah air lagi," kata Najib.