Rabu 07 Oct 2015 22:22 WIB

Miliki Sumber Energi Ini, Indonesia Bisa Kalahkan Qatar

Ladang gas
Foto: Antara
Ladang gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengklaim Indonesia bisa mengalahkan Qatar di sektor gas jika kekayaan alam itu dikelola dengan baik.

"Kalau dikelola dengan baik, kekayaan alam ini bisa sangat besar, bisa kalahkan Qatar," katanya seusai pertemuan dengan sejumlah tokoh Maluku di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta, Rabu (7/10).

Qatar merupakan salah satu negara Arab yang memiliki cadangan gas alam terbesar ketiga di dunia. Negara itu hidup dengan memanfaatkan potensi gas alam. "Qatar itu hidup dari gas, pekerja teknisnya dari Indonesia banyak sekali," katanya.

Potensi gas alam yang luar biasa besar, lanjut Rizal, juga ditemukan di Indonesia termasuk di Masela, Maluku serta di perbatasan Timor Leste. Namun, ia mengaku tidak ingin gas dari Lapangan Abadi di Blok Masela yang cadangannya mencapai 10,73 triliun kaki kubik (TCF) itu hanya kemudian diambil dan diekspor ke negara lain.

"Kami tidak ingin Maluku gasnya diambil, diekspor, tapi Maluku tidak dapat apa-apa lagi," katanya.

Oleh karena itu, Rizal ingin ada perubahan pandangan dari para pemangku kepentingan untuk pengelolaan sumber daya alam yang lebih berpihak pada rakyat.

Ia ingin rakyat dan masyarakat di sekitar kawasan lapangan gas bisa menarik manfaat sebesar-besarnya. Selain bisa memberi manfaat untuk rakyat, potensi gas alam Indonesia juga bisa mendorong hilirisasi guna memberikan nilai tambah. Dengan demikian, sektor perdagangan, pendapatan negara dan kesejahteraan rakyat bisa terus ditingkatkan.

Hal itu sesuai dengan amanat konstitusi agar sumber daya alam yang ada di Indonesia harus dipergunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dan bangsa.

"Syukur, Pak Jokowi sangat tegas soal ini. Beliau berharap kita memiliki paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya alam. Kami prihatin dalam suasana seperti masih ada pejabat yang berpikir dengan paradigma lama, tidak peduli rakyatnya dapat apa," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement