REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama meminta maaf atas serangan udara yang terjadi di Ramah Sakit Kunduz, Afghanistan.
Menurut Sekretaris Gedung Putih Josh Earnest permintaan maaf disampaikan Obama melalui sambungan telepon kepada Kepala Dokter Tanpa Batas Joanne Liu pada Rabu (7/10) .
Presiden meyakinkan Dr. Liu bahwa Departemen Pertahanan akan melakukan penyelidikan dan memberikan keterangan yang transparan, menyeluruh dan obyektif terkait fakta-fakta dari insiden tersebut.
“Dan jika diperlukan, Presiden akan menerapkan perubahan untuk membuat tragedi seperti ini tak akan terjadi di masa depan," kata Josh Earnest, seperti dikutip CNN, Rabu (7/10).
Sebelumnya, Amerika telah melancarkan serangan udara ke rumah sakit yang menjadi basis kelompok Dokter Tanpa Batas pada Sabtu (3/10) lalu. Dalam serangan mematikan tersebut, sebanyak 12 staf kelompok itu serta 10 pasien tewas.