Kamis 08 Oct 2015 06:12 WIB

Produk Halal Berkembang Pesat di Luar Negara Muslim

Rep: C39/ Red: Nur Aini
Produk Halal
Foto: IRIB
Produk Halal

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Para ahli mengatakan bahwa produk halal dalam ekonomi syariah akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya populasi umat Islam di dunia. Sampai saat ini, telah banyak produk-produk dunia yang disertifikasi untuk mematuhi hukum syariah.

Berbagai produk halal dari barang yang tidak mengandung babi atau alkohol pada jasa keuangan dan pariwisata, meningkat beriringan dengan tumbuhnya populasi umat Islam di dunia.

"Mereka tumbuh karena kita meningkat 2,5 persen sampai tiga persen setiap tahun. Islam adalah agama yang paling cepat berkembang, "kata Presiden Pangan dan Gizi Dewan Islam Amerika, Muhammad Chaudry, seperti dilansir dari Alarabiya, Rabu (7/10).

Ia mengatakan, banyak produk sekarang yang sedang disertifikasi sebagai produk halal, sehingga memberikan kontribusi bagi peningkatan ukuran ekonomi halal. "Ketika kita berbicara tentang berkembangnya ekonomi halal sebesar 20 persen, itu adalah konversi dari sikap  tidak pandang bulu ekonomi kita yang pasti bersertifikat halal," katanya kepada AFP di sebuah forum ekonomi Islam di Dubai.

Menurut Chaudry, meningkatnya permintaan produk halal telah menarik beberapa sektor bisnis, seperti restoran dan hotel di seluruh dunia untuk memenuhi kebutuhan pelanggan muslim. "Halal adalah gaya hidup. Negara-negara seperti Jepang dan Korea sedang mencoba mengkonversi restoran dan hotel menjadi halal dan ramah, sehingga mereka dapat menarik wisatawan lebih banyak dari negara-negara Islam, " jelasnya.

Kepala Otoritas Arab untuk Standardisasi dan Metrologi, Abdulla al-Muaini mengatakan populasi umat Islam diperkirakan akan mencapai 2,2 miliar pada 2030, yang mana akan menjadi pusat pasar produk halal. "Industri Halal diharapkan menjadi salah satu sektor yang tumbuh stabil di perekonomian global," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement