Kamis 08 Oct 2015 07:24 WIB

Dishub DKI Minta Sopir Angkutan yang Lalai Langsung Dipecat

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari
Bus angkutan umum Kopaja melintas di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bus angkutan umum Kopaja melintas di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Maraknya kasus kecelakaan akibat kelalaian pengemudi angkutan bus umum membuat banyak pihak geram.

Maka, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) Andri Yansah meminta perusahaan angkutan umum juga harus memberikan sanksi tegas kepada para sopirnya yang terbukti lalai.

"Ya peringatin. Sopirnya harus dipecat," kata Andri kepada Republika.co.id di Kantor Dishubtrans DKI, Jalan Cideng Barat Dalam, Jakarta Pusat, Rabu (7/10).

Menurutnya saat ini banyak sopir cabutan yang juga menjadi faktor penyebab kecelakaan. Kebanyakan sopir tembak masih berusia muda dan tidak memiliki kelengkapan.

Namun, tidak hanya sopir tembak yang diberikan sanksi. Sopir asli yang memiliki tugas juga harus diberi hukuman tegas. Karena mereka memberi izin orang lain yang tidak seharusnya untuk mengemudi. Padahal bus yang dibawanya membawa banyak nyawa orang lain.

Seperti yang diberitakan, banyak kecelakaan yang melibatkan kopaja atau metromini. Kasus terbaru adalah metromini yang menabrak pejalan kaki hingga tewas di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Senin (5/10). Sebelumnya juga sopir cabutan Kopaja menabrak pengemudi motor yang tengah membonceng istri dan anaknya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement