REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi telah bersumpah untuk memimpin negara itu, jika partainya Liga Nasional Demokrasi (NLD) meraih kekuasaan di pemilihan umum mendatang. Ini disampaikan Suu Kyi, meski secara konstitusional ia dilarang menjadi presiden di Myanmar.
BBC News melaporkan pada Rabu (7/10), pemilu bersejarah Myanmar rencananya akan digelar pada 8 November mendatang. Pemilu ini akan menjadi pemilihan pertama secara terbuka dalam 25 tahun terakhir. NLD diharapkan memenangkan kursi terbanyak.
"Aku sudah cukup jelas menyatakan jika NLD menang pemilu dan kami membentuk pemerintahan, aku akan menjadi pemimpin pemerintah," kata Suu Kyi dalam sebuah wawancara dengan televisi India.
Myanmar memang tak memiliki perdana menteri atau presiden. Pemimpin yang dipilih parlemen setelah pemilu berfungsi sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Ambisi Suu Kyi untuk menjadi presiden memang tak pernah disembunyikan. Sebagai pemimpin partai tanpa saingan, ia pasti akan menetapkan kebijakan mayoritas dalam pemerintahan NLD.