Kamis 08 Oct 2015 11:04 WIB

BNPB: Helikopter Bom Air di Pekanbaru Digeser ke Palembang

Kabut asap di kota Pekanbaru
Kabut asap di kota Pekanbaru

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Willem Rampangilei, menyatakan helikopter untuk bom air di Provinsi Riau, akan digeser ke Sumatra Selatan untuk memperkuat proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan yang masih belum bisa dikendalikan. "Heli dari Riau akan diambil satu, tidak semua, ke Palembang (Sumatra Selatan)," kata Willem Rampangilei ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Kamis (8/10).

Willem kini berada di Palembang untuk memonitor proses pemadaman di daerah tersebut. Menurut dia, keputusan itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta agar penanganan kebakaran harus secepatnya dilakukan ke daerah yang masih memiliki banyak titik api, yakni di Sumatra Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Tengah. "Kebakaran laten matih terus ada di daerah itu, sehingga kekuatan akan kita tambah ke Sumsel dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah)," katanya.

Ia mengatakan pemadaman kebakaran di Sumsel merupakan solusi untuk mengakhiri kabut asap yang terus menyelimuti hampir seluruh Sumatra, termasuk di negara jiran seperti Singapura dan Malaysia. "Termasuk di Riau yang sampai sekarang masih ada asap kiriman," katanya.

Hingga kini ada tiga helikopter sewaan BNPB yang kini ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, yakni MI 171, Sikorsky dan Kamov. Sementara itu, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan jarak pandang di ibukota Provinsi Riau tersebut kembali memburuk dengan jarak pandang berkisar 50 meter pada Kamis pagi.

"Kabut asap pagi ini bercampur dengan embun sehingga menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter. Jika dibandingkan dengan Rabu malam lalu (7/10) kabut asap sempat membaik dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru.

Selain di Pekanbaru, kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan tersebut juga terpantau di sejumlah daerah di Riau. Kabut asap pekat terpantau di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dengan jarak pandang berkisar 500 meter. Sementara itu kabut asap masih terus menyelimuti wilayah Pelalawan dengan jarak pandang berkisar 200 meter. Selanjutnya di Kota Dumai kabut asap terpantau berkurang dengan jarak pandang berkisar 1.000 meter. Sementara itu, BMKG merilis pada Kamis pukul 05.00 WIB Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 202 titik panas (hotspot) di Sumatra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement