Kamis 08 Oct 2015 11:54 WIB
Pembunuhan Bocah dalam Kardus

Sendal Jepit, Kado Terakhir Sang Ayah untuk PNF

Rep: C21/ Red: Bayu Hermawan
Pelajar SD Negeri 05 Pagi Kalideres menabur bunga di makam Putri Nur Fauziah yang menjadi korban pembunuhan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/10).
Foto: Antara/Lucky R.
Pelajar SD Negeri 05 Pagi Kalideres menabur bunga di makam Putri Nur Fauziah yang menjadi korban pembunuhan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asep Saefulah (30), ayah bocah PNF korban pembunuhan yang mayatnya ditemukan di dalam kardus, memberikan kado terakhir untuk anaknya.

Kado itu adalah sebuah sendal berukuran 38, yang dibawanya saat menziarahi makam PNF di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (8/10).

"Saya belum sempat memberikan permintaan anak saya ini," ujarnya di TPU Kalideres.

Sendal tersebut diminta oleh almarhum dua minggu yang lalu, tepatnya seminggu sebelum almarhum dikabarkan meninggal dengan cara yang sadis. Sampai sekarang Saefulah masih mengenang anaknya tersebut.

Sebab penyesalan lainnya, Saeful menuturkan ketika almarhum menghilang dirinya tak dapat mencari dengan sang Istri. Namun dia hanya mendapatkan kabar sehabis magrib lewat telpon.

"PNF belum pulang," ucapnya menirukan kata-kata dari istrinya saat itu.

Lantas, Saeful hanya menjawab "coba cari lagi, mungkin anak kita tersesat," katanya.

Pada saat itu memang keluarga masih mempunyai pikiran positif. Namun, saat hari telah memasuki Sabtu (3/10) pagi dirinya mendapat kabar jika putrinya telah meninggal.

Kabar tersebut didapatkan dari salah seorang tetangga pada pukul 08.30 WIB. Padahal saat itu dirinya sedang berada di rumah istrinya yang telah pisah ranjang untuk membuat surat edaran kehilangan.

Sontak saat itu, mereka langsung menuju Polsek Kalideres. Tapi sayang, ketika berada di sana, sang anak telah berada di Kamar Jenazah Kramat Jati, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement