REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Yordania pada Rabu (7/10) menyatakan mengambil pilihan hukum dan diplomatik untuk menghadapi Israel dan menghadapi agresinya di Masjid Al-Aqsa jika semua itu berlangsung terus, demikian laporan Kantor Berita Yordania, Petra.
Dalam satu pertemuan dengan ilmuwan dan kaum intelektual dari seluruh Arab dan Dunia Islam, Raja Yordania Abdullah mengatakan akan terus melaksanakan kewajibannya melindungi Yerusalem tak peduli apa pun perkembangan di wilayah tersebut.
Yordania belum lama ini mengutuk agresi Israel di Yerusalem, setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa dan bentrok dengan orang yang beribadah di sana.
Yordania, yang menandatangani kesepakatan perdamaian dengan Israel pada 1994, mengawasi tempat suci agama Islam dan Kristen di Yerusalem.