Jumat 09 Oct 2015 07:00 WIB

AS: 90 Persen Serangan Rusia tidak Menghantam ISIS

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Pesawat Rusia SU-24 saat mendarat di pangkalan udara Heymim di Suriah.
Foto: Reuters
Pesawat Rusia SU-24 saat mendarat di pangkalan udara Heymim di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Amerika Serikat menuduh lebih dari 90 persen serangan udara Rusia di dalam wilayah Suriah, telah mengenai pasukan oposisi dan bukan ISIS atau Alqaidah.

"Sebagian besar mereka melawan kelompok oposisi yang ingin masa depan lebih baik bagi Suriah, dan tidak ingin melihat rezim Assad tinggal dan berkuasa," kata John Kirby, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, seperti dilansir Anadolu Agency.

Kirby mencatat tindakan Rusia di Suriah sebagai reaksi besar tekanan internasional kepada Bashar Assad. "Ini adalah taktik gagal yang diambil untuk menjaga dia (Assad) tetap berkuasa, bahkan jika itu karena Anda ingin mendapatkan kesepakatan bersama, menopang dia untuk memperpanjang konflik," ujar Kirby.

Kirby menegaskan situasi di Suriah tidak akan berubah jika Assad tetap tinggal, berkuasa dan mendapat dukungan dari Rusia. Menurut Kirby, kegiatan Rusia saat ini di kawasan tersebut sebagai kesalahan dan tidak baik untuk masa depan Suriah.

Kondisi ini terjadi tidak lama setelah Presiden Barack Obama dan Presiden Valdimir Putin bertemu di New York pekan lalu. Pada pertemuan itu, mereka malah mengumumkan kedua negara akan membuka jalur komunikasi untuk melaksanakan operasi udara di Suriah.

Sehari setelah pertemuan itu, pesawat tempur Rusia mulai melancarkan serangan ke dalam wilayah Suriah. "AS terus menunggu Rusia untuk memberikan tanggapan resmi atas presentasi yang dibuat pekan lalu, untuk membangun beberapa upaya de-confliction dasar," tukas juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement