REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia ingin menjaga hubugan baik dengan Turki. Hal itu diungkapkan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov setelah Turki menyuarakan kemarahannya atas campur tangan Rusia di Suriah.
"Operasi angkatan udara Rusia di Suriah, tindakan kita dalam menjaga Suriah berkontribusi untuk memastikan stabilitas dan keamanan di kawasan perbatasan Turki," katanya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Rusia, tindakan militer di Suriah membahayakan hubungan perdagangan dengan Turki. Ia mengatakan, pihaknya bisa mencari tempat lain untuk paokan gas dan membatalkan pembangunan pembangkit listrik nuklir pertama yang sedang dibangun oleh Rusia.
Seperti diketahui, Rusia memasok 60 persen dari kebutuhan gas Turki. Erdogan menuduh Rusia berusaha untuk meningkatkan kehadiran militernya dan menciptakan pangkalan di Suriah. Situasi tersebut digambarkan Erdogan tidak dapat diterima.