REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Pemerintah Libya menyatakan hampir 300 pendatang, sepertiga di antaranya berasal dari Senegal, ditangkap pada Kamis (8/10), saat mereka bersiap naik perahu untuk menyeberangi Laut Tengah menuju Eropa.
"Setelah menerima keterangan mengenai titik temu mereka, kami menangkap 289 pendatang, yang bersiap menyeberangi Laut Tengah menuju ke Eropa," kata Taher el-Naas, pejabat tinggi di satuan penanggulangan pendatang gelap Libya.
Sumber mengatakan bahwa pendatang itu, termasuk lebih dari 100 warga Senegal, yang ditemukan sekitar 10 kilometer di timur Tripoli, dipindahkan ke sarana penahanan di pusat ibu kota Libya.
Peristiwa itu terjadi satu hari setelah pasukan kapal perang Eropa meluncurkan 'Operasi Sophia' untuk menangkap kapal dagang di perairan internasional dan membendung arus manusia menyeberangi Laut Tengah.
Setidak-tidaknya 3.080 orang tewas atau dikhawatirkan tenggelam di Laut Tengah sejak awal tahun ini di tengah upaya mereka mencapai Eropa, demikian laporan Badan Pengungsi PBB (UNHCR).
Libya selama bertahun-tahun dijadikan batu loncatan bagi pendatang, yang ingin ke Eropa. Penyelundup manusia mengambil keuntungan dari perang dan kekacauan politik di Afrika Utara sejak revolusi pada 2011, untuk meningkatkan keuntungan usaha mereka