Jumat 09 Oct 2015 11:55 WIB

Kabut Asap Menebal, Jarak Pandang Bandara Minangkabau Hanya 900 Meter

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Bandara Minangkabau
Foto: wikipedia
Bandara Minangkabau

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Volume kepekatan kabut asap kiriman yang menyelimuti daerah Sumatra Barat, semakin tebal.

Bahkan, pada Jumat (9/10) pagi, jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) mulai terbatas. Kabut asap ini diduga kiriman dari provinsi tetangga yang mengalami kebakaran hutan dan lahan.

"Pagi ini jarak pandang di kawasan bandara, sekira 900 meter selama satu jam. Namun, sekarang sudah 1.300 meter," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping, Budi Imam Samiaji di Padang, Sumatra Barat (Sumbar).

Kendati sempat diguyur hujan pada Kamis (8/10) malam, menurut Budi, kepekatan kabut asap yang berasal dari selatan Sumatera itu, masih cukup tebal. "Durasi hujannya masih pendek. Kemudian partikel asap di udara sudah cukup banyak, sehingga butuh hujan lebat dan terus menerus," tutur Budi menjelaskan.

Sementara itu, Manajer Operasional PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Alzog Pendra Budhi menuturkan, kendati jarak pandang di BIM terbatas, namun lalu lintas penerbangan masih lancar.

Sebelumnya, ia mengakui dalam beberapa pekan, jarak pandang di BIM mengalami penurunan, dari 3.000-4.000 meter menjadi 1.800-1.500 meter. Sebelum jarak pandang di bawah 1.000 meter, ia mengatakan operasional di BIM masih memenuhi persyaratan untuk terbang atau mendarat.

"Aturannya memang begitu. Namun, kalau pesawatnya sudah di atas dan lihat landasan, kenapa nggak disuruh mendarat," ujar Alzog.

Menurutnya, jarak pandang yang terbatas akibat asap dengan yang disebabkan oleh hujan, berbeda dalam penerbangan. Ia mengatakan, keputusan untuk mendarat atau menerbangkan pesawat berada di bawah pilot off comment. Sebab, menurutnya, pilot yang mengetahui lebih pasti, seperti apa kondisi yang akan dihadapi dalam kepungan kabut asap.

"Kalau asap, jarak pandang vertikal dan horisontal kan beda. Kalau kita horisontal, datar saja, kalau dia (pilot) dari atas," kata Alzog.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement