REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan DKI Jakarta belum memasuki musim hujan. Meski rintik-rintik air sudah turun beberapa hari belakangan.
"Belum (masuk musim hujan). Hujan yang terjadi beberapa hari ini adalah gejala konvektif saja," ujar Kepala BMKG Andi Eka Sakya usai melakukan penandatanganan MoU dengan LKBN Antara di Jakarta, Jumat (9/10).
Gejala ini, lanjut Andi, terjadi akibat suhu udara yang panas selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Panas ini menyebabkan penguapan air dan uapnya berkumpul membentuk pumpunan di awan.
Awan dengan uap air tersebut kemudian diembus oleh angin yang menyebabkan turunnya hujan. "Dalam dua atau tiga hari lagi keadaan ini masih berlangsung dan kemudian kembali panas," katanya.
Jakarta sendiri, diprediksi BMKG akan mengalami musim hujan mulai pertengahan November 2015. Namun awal musim hujan ini tidak sama dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
Sebab, tutur Andi, Indonesia memiliki 342 zona musim dan perbedaan mulainya musim bisa mencapai enam bulan.
BMKG juga memberikan prediksinya terhadap dua provinsi yang sedang dilanda kebakaran hutan, yaitu Sumatra Selatan dan Riau. Musim hujan di wilayah Sumsel diperkirakan turun lebih lambat dari perkiraan (Oktober). Sementara di wilayah Riau, BMKG, memprediksi hujan sudah akan turun akhir Oktober 2015.