REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tidak ingin terlena dengan fenomena penguatan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi beberapa hari ini.
"Kita masih harus terus waspada. Jangan tarik kesimpulan semua masalah sudah beres," kata Darmin di kantornya, Jumat (9/10).
Menurut Darmin, penguatan rupiah ini bukan berarti permasalahan ekonomi global sudah selesai. Dolar bisa saja kembali menguat apabila bank sentral Amerika Serikat kembali meluncurkan sinyal kenaikan suku bunga.
"Ekonomi di dunia belum selesai persoalannya, apalagi ekonomi kita. Tapi memang tendensinya bagus," ujar dia.
Karena itu, pemerintah saat ini akan berupaya untuk terus memperbaiki kondisi perekonomian dalam negeri. Sejauh ini, pemerintah telah mengeluarkan tiga paket kebijakan yang berupa deregulasi, perbaikan iklim investasi hingga penurunan energi.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg ditutup di level Rp 13.412 per dolar AS pada Jumat (9/10), atau mengalami kenaikan 475 poin dibanding penutupan sebelumnya Rp 13.887 per dolar AS.