REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Api yang melahap gedung penjara dengan penjagaan sangat ketat di Filipana menyebabkan 10 narapidana tewas, kebanyakan mereka terkurung di dalam sel. Hal tersebut disampaikan pihak pihak berwenang mengenai bencana yang menyoroti kondisi penjara yang penuh sesak.
Menurut pihak pemadam kebakaran setempat, penyebab kebakaran di penjara yang berada di Provinsi Layte akibat kerusakan kabel listrik.
"Seluruh gedung penjara dengan sistem keamanan lengkap itu terbakar sehingga semua orang yang berada di dalam sel terkurung api," kata kepala Pemadam Kebakaran kota, Eric Barcelo kepada wartawan, Jumat (9/10).
Delapan napi tewas di dalam sel, seorang ketika berada di ruang darurat dan jenazah seorang lainnya ditemukan di dekat pagar keamanan.
Sistem penjara di negara-negara Asia Tenggara dikenal buruk dan tingkat kepadatannya menduduki urutan ke empat dunia, menurut Pusat Kajian Internasional mengenai penjara.
Pihak berwajib memindahkan para tahanan dari bagian yang rusak ke ruang tahanan dengan tingkat keamanan menengah.
Sejumlah fasilitas di bagian ruang tahanan untuk narapidana hukuman berat yang sudah berumur 42 tahun hancur akibat kebakaran pada 2013.
Penjara yang penuh sesak di Filipina juga diperburuk oleh proses peradilan yang lambat dan infrastruktur dasar yang kurang memadai.
Para narapidana mendapat asupan nutrisi dan pelayanan kesehatan yang buruk menurut laporan dari Biro Demokrasi, HAM dan Buruh Amerika Serikat tahun 2013.