REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bencana kabut asap telah melanda masyarakat sekitar Sumatera dan Kalimantan. Hal ini terutama berdampak langsung terhadap anak-anak. Bagi anak-anak dan balita yang sekiranya membutuhkan perhatian khusus, Menteri PP dan PA, Yohana Yembise minta kepada pemerintah daerah setempat untuk mengevakuasi mereka ke tempat penampungan anak-anak dan balita yang disiapkan berikut sarana (oksigen dan masker) dengan tenaga medisnya.
Ini tentu hanya sementara, sembari terus berupaya mengatasi asap, menurutnya para orang tua harus tetap memastikan bahwa anak-anak berada dalam lingkungan yang sehat dan aman. Hal itu termasuk juga anak-anak yang masih dalam kandungan, sang ibu pun harus dipastikan mendapat fasilitas kesehatan yang memadai agar tumbuh kembang janin bisa optimal.
Yohana menegaskan bahwa keberadaan sarana prasarana kesehatan amat berperan penting dalam upaya mengatasi dampak negatif asap. Keterjangkauan fasilitas kesehatan, baik dari sisi tempat ataupun waktu perlu mendapat perhatian khusus, agar kapanpun masyarakat membutuhkan, tenaga medis tersedia dan siaga membantu.
“Saya terus memantau tim di lapangan untuk mengidentifikasikan permasalahan juga kebutuhan korban, sambil juga terus berkoordinasi dan berjejaring dengan Badan PP dan Pemerintah setempat untuk selalu mengupayakan yang terbaik bagi semua korban asap, utamanya bagi perempuan dan anak. Saya juga sangat mengapresiasi berbagai gerakan masyarakat yang timbul untuk bersama mengatasi asap ini,” tutur Menteri asal Papua tersebut melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (9/10).
Bencana kabut asap ini, menurut dia harus menjadi momentum kebersamaan masyarakat untuk saling berempati dengan saudara-saudara kita di sana. Semua demi masa depan anak-anak di sana sebagai investasi berharga bagi bangsa Indonesia ke depan.